Eksistensi game besutan Niantic Labs, Pokemon Go, memang tidak diragukan lagi. Semenjak awal perilisannya pada pertengahan bulan Juli lalu game ini banyak dimainkan. Tidak hanya itu saja, game ini juga berhasil mengangkat nilai saham Nintendo dan membuat Niantic Labs meraup penghasilan hingga 2,6 triliun Rupiah.
Tapi kesuksesan game ini ternyata juga banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini seperti yang diberitakan oleh Softpedia, Senin (15/8/2016), dikatakan bahwa ada program Pokemon Go pada perangkat komputer, namun telah disisipi oleh ransomware yang berbahaya.
Dengan ikon aplikasi bergambar Pikachu, bila program ini dibuka maka file yang ada pada komputer korban akan dienkripsi langsung. Kemudian program ini akan membuat sebuah akun admin dengan nama “Hack3r” dan kemudian disembunyikan melalui registri yang dibuat.
Selain itu, untuk memastikan ransomware ini tetap aktif pada komputer korban, ransomware ini akan menggandakan dirinya pada sistem dan semua drive yang ada, lalu membuat file autorun agar dapat berjalan secara otomatis. Yang lebih parah, bila komputer yang telah terinfeksi ransomware ini dihubungkan dengan flash disk atau hard disk eksternal, secara otomatis akan menyalin dirinya pada perangkat tersebut.
Para peneliti mengatakan bahwa ransomware ini menggunakan Hidden Tear Project, yaitu sebuah ransomware open-source yang dirilis pada tahun 2015 lalu, serta dilengkapi dengan enkripsi backdoor. Kabarnya ransomware ini masih dalam tahap pengembangan, namun para peneliti yakin bila ransomware ini tersebar, akan menimbulkan tingkat kelumpuhan yang cukup parah.