Penyalah gunaan drone beberapa waktu silam memang menimbulkan pro dan kontra. Bagi sebagian orang merasa tidak nyaman atas adanya drone yang berada di sekitar mereka, karena mereka menganggap merasa diawasi. Bahkan di Amerika Serikat sendiri sekarang mewajibkan para pemilik drone untuk mendaftarkan diri mereka beserta drone milik mereka juga.
Untuk mendukung gerakan dari pemerintah Amerika Serikat tersebut, salah satu produsen drone ternama, DJI meluncurkan fitur baru yang akan digunakan pada drone mereka. Dikutip dari Ubergizmo, Rabu (18/11/2015), disebutkan bahwa DJI kabarnya akan menanamkan fitur Geofencing pada drone mereka.
Fitur ini sendiri berfungsi sebagai pemberi informasi, lokasi mana saja yang diperbolehkan untuk menerbangkan drone. Sehingga fitur ini akan terus di update informasinya, sehingga para pengguna drone DJI tersebut bisa lebih selektif dalam memilih lokasi untuk menerbangkan drone milik mereka.
Misalnya di areal stadion yang mana stadion tersebut harus bebas drone. Atau bisa juga lokasi seperti bandar udara yang sangat melarang dengan adanya drone di sekitar. Hingga daerah terlarang lainnya, seperti kantor pemerintahan atau daerah keamanan yang dijaga ketat.
Namun bagi yang benar-benar ingin menerbangkan drone di area terlarang seperti yang telah disebutkan tadi, maka fitur dari DJI ini akan mengharuskan kepada pemilik drone dari DJI, untuk masuk dengan akun yang telah diverifikasi oleh DJI. Sehingga para pilot drone ini benar-benar bertanggung jawab bila nantinya terdapat permasalahan terkait penggunaan drone tersebut. Bahkan dengan fitur ini dapat melacak pengguna drone tersebut, berbekal informasi yang diberikan pada situs DJI, yang sebelumnya telah didaftarkan.
Nantinya DJI juga ingin mengembangkan fitur dimana bila daerah tertentu memang harus bersih dari drone, maka drone dengan fitur Geofencing ini akan mematikan semua fungsi pada drone DJI. Bahkan untuk menerbangkannya pun tidak bisa, kecuali masuk menggunakan akun yang telah diverifikasi juga.
(ND/Ubergizmo)