Sebagai raksasa sosial media terbesar saat ini, Facebook dituntut harus memanjakan para penggunanya. Kali ini Facebook meluncurkan aplikasi Messenger Lite yang ditujukan bagi negara-negara yang masih memiliki koneksi internet lambat, serta menyasar pengguna smartphone low-end karena aplikasi ini lebih ringan dari versi penuhnya.
Seperti yang dilaporkan GSM Arena, Senin (03/10/2016), aplikasi Messenger Lite untuk Android awalnya akan menyasar negara Kenya, Tunisia, Malaysia, Sri Lanka dan Venezuela. Kemudian dilanjutkan untuk negara-negara berkembang lainnya.
Facebook dianggap masih memiliki “power” di negara-negara berkembang, karena sepertinya raksasa sosial media ini sudah kehabisan ide untuk mengembangkan layanannya di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, kawasan Eropa, dan lain-lain.
Hadirnya Messenger Lite sendiri untuk melengkapi aplikasi Facebook Lite yang sebelumnya telah hadir. Dengan hadirnya kedua aplikasi lite ini membuat para pengguna smartphone low-end bisa menikmati semua layanan Facebook meski dengan fitur terbatas.
Pengguna Android yang menginstal Messenger Lite, masih bisa menggunakan beragam fitur utama yang ada di aplikasi Messenger. Fitur yang hadir di versi Lite ini termasuk mengirim foto dan link URL. Sedangkan untuk voice call dan video call tidak dapat dilakukan oleh Messenger Lite.
Sebagai tambahan, aplikasi Messenger milik Facebook telah sukses diunduh lebih dari 1 miliar pengguna. Prestasi tersebut mampu diraih Messenger setelah dua tahun berpisah dari aplikasi Facebook. Tentu hadirnya Messenger agar Facebook juga mendominasi aplikasi messenger untuk bersaing dengan Line, BBM, We Chat, bahkan WhatsApp yang sekarang juga sudah menjadi miliknya.
Jumlah pengguna yang meningkat juga dialami oleh aplikasi Instagram yang dilaporkan telah memiliki lebih dari 500 juta pengguna. Dengan dominasi ini membuat Facebook semakin kokoh menjadi raksasa media sosial.
