Dengan berkembang pesatnya sebuah platform, tentu ada saja ancaman yang timbul untuk menyerang platform tersebut. Sebagai raksasa teknologi, Google dan Apple yang memiliki platform mobile terbesar di dunia, yakni Android dan iOS tentu saja sudah memiliki langkah-langkah keamanan pada toko aplikasi miliknya.
Seperti yang kita ketahui, Play Store dan App Store adalah portal utama bagi para pengguna kedua platform mobile tersebut untuk mendapatkan aplikasi, game, dan konten lainnya yang mereka butuhkan, dan tentu saja portal tersebut harus benar-benar aman.
Kedua perusahaan tersebut telah menerapkan sistem keamanan pada toko aplikasi mereka untuk mencegah adanya aplikasi berbahaya menyusup pada toko aplikasi kedua platform tersebut. Namun yang namanya sebuah sistem tidak ada yang sempurna, dan tentu ada celah keamanan. Sadar akan hal tersebut, Google mempersiapkan langkah untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Seperti yang dikonfirmasi oleh Engadget, Google tampaknya telah meluncurkan fitur Play Protect untuk setiap perangkat Android yang sudah menjalankan Google Service 11 atau yang lebih baru. Sebelumnya Google telah memperkenalkan fitur tersebut pada ajang Google I/O 2017 yang telah berlangsung beberapa bulan lalu. Fitur tersebut pada dasarnya untuk menyatukan layanan keamanan milik Google seperti Verify Apps, browser protection, anti-theft, dan lain-lain.
Menurut Google, “Google Play Protect terus bekerja untuk menjaga perangkat Anda, data dan aplikasi yang aman. Secara aktif memindai perangkat Anda dan terus meningkatkan untuk memastikan Anda memiliki versi terbaru dalam keamanan mobile. Perangkat Anda secara otomatis dipindai sekitar sejam, sehingga Anda bisa tenang.”
Tentu layanan keamanan tambahan ini sangat baik digunakan, mengingat sifatnya yang berjalan secara bawaan pada sistem operasi yang didukung, sehingga sistem akan berjalan secara otomatis. Namun perlu diingat bahwa ancaman keamanan yang sering dilakukan oleh pengguna Android adalah menginstal aplikasi dari sumber yang tidak dipercaya, yang membuat sistem keamanan Android tidak berjalan dengan optimal.