Pada tahun 2015 lalu, Nokia telah meluncurkan kamera virtual reality Nokia Ozo. Namun tidak seperti kamera 360 lainnya, Nokia Ozo ditujukan bagi para profesional sebagai alat industri perfilman atau sekedar hobi. Namun kamera ini datang dengan harga yang fantastis, dan terlalu mahal jika untuk perorangan, karena satu unitnya mencapai $60.000 (Rp789 jutaan).
Kabar baiknya adalah bahwa Nokia telah memutuskan untuk memangkas harga kamera ini sebesar $15,000 (Rp197 jutaan), yang pada dasarnya adalah diskon 25%. Ini menjadikan harga Nokia Ozo menjadi $45.000 atau setara dengan Rp592 jutaan, yang masih cukup mahal dibandingkan dengan kamera VR lainnya. Namun memang perusahaan menargetkan pengembang konten VR yang membutuhkan kamera mumpuni.
Menurut Nokia, mereka memperluas kamera ke pasar Cina dan juga akan meluncurkan konten Ozo berkat kemitraan dengan divisi VR LeEco yang bernama LeVR, “Bersamaan dengan peluncuran cabang kami di China, kami mengumumkan harga global ($ 45K USD | € 40K Euro) yang akan membantu membangun OZO di wilayah tersebut dan mendorong penetrasi global. Kami membuat sebuah langkah agresif untuk memajukan bisnis Virtual Reality dan mengaktifkan pencipta lebih profesional untuk membuat konten VR. “
Tentu harga Rp592 jutaan masih cukup terjangkau bagi para pengembang yang sudah memiliki pasar cukup besar. Namun bagi mereka yang membeli kamera ini dengan harga awal, pastinya tidak senang karena angka $15.000, bukanlah nominal yang kecil.