Para peneliti dunia terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan teknologi baterai. Terlebih lagi, keberadaan baterai bagi perangkat mobile saat ini tentu sangat krusial. Hasilnya, mereka pun bisa menciptakan baterai lithium terbaru yang mempunyai kapasitas power lima kali lipat dibandingkan baterai lithium biasa.
Prinsip kerja dari baterai lithium ini pun berbeda jika dibandingkan dengan baterai lithium konvensional. Kalau baterai lithium saat ini disebut dengan baterai lithium-ion, maka baterai lithium terbaru ini adalah baterai lithium-air. Hal ini karena baterai tersebut mengeluarkan oksigen pada saat pelepasan energinya.
Kalau baterai lithium-ion menggunakan lithium peroksida, seperti dikutip dari Ubergizmo prototype baterai terbaru ini memakai lithium superoksida sebagai sarana penyimpan energi. Hasilnya, baterai pun mempunyai efisiensi yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan baterai lithium biasa.
Selain itu, pada saat baterai dalam proses pengisian, lithium akan menjadi ion positif dan akan terkoneksi dengan oksida. Sementara itu pada saat pelepasan energi lithium dan oksida akan terpisah dan melepaskan energi yang tersimpan.
Sama halnya seperti pada baterai lithium-ion, baterai lithium-air ini sama-sama merupakan sistem tertutup. Dalam pemakaiannya, baterai ini tidak membutuhkan oksigen tambahan ataupun komponen yang diganti. Cukup melakukan pengisian baterai seperti baterai yang saat ini biasa kita jumpai.
Namun pengembangan baterai lithium-air ini masih terus dilakukan, terutama untuk meningkatkan daya tahan bateraai. Meskipun begitu, para peneliti optimis kalau permasalahan daya tahan baterai tersebut bakal bisa diatasi dengan baik. Tentunya dengan terus menerus melakukan percobaan.
(BHK)