Bicara soal siapa penguasa pasar smartphone Tanah Air, pasti banyak yang setuju jika Samsung disebut sebagai rajanya pasar smartphone Indonesia. Hal tersebut memang benar, namun menurut data yang telah dirilis oleh firma riset internasional IDC, tampaknya posisi Samsung saat ini sudah tidak aman lagi.
Hal ini karena melejitnya performa penjualan vendor Xiaomi pada kuartal kedua tahun ini yang berhasil meraup pangsa pasar sebesar 25% dan hanya terpaut 2% dari Samsung yang meraup pangsa pasar sebesar 27% pada tahun ini.
Prestasi Xiaomi pada kuartal kedua tahun ini patut diapresiasi karena vendor asal Tiongkok ini juga mampu menggeser vendor lain, dimana kali ini Oppo harus mengalah pada Xiaomi yang sekarang menempati posisi kedua sebagai vendor ponsel terbesar di Indonesia.
Berbeda dengan Oppo dan Vivo yang memilih strategi besar-besaran dalam kampanye pemasaran, Xiaomi memilih menghadirkan smartphone terjangkau namun dibekali dengan spesifikasi yang mumpuni di kelasnya.
Jika pangsa pasar Samsung turun 5% dibandingkan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya, Oppo juga mengalami penurunan sebanyak 6%. Pada kuartal kedua tahun ini, Oppo hanya mampu meraup pangsa pasar 18% yang membuatnya menempati urutan ketiga. Sedangkan di urutan keempat ada Vivo yang naik 3% dari tahun sebelumnya yang kini menjadi 9%.
Sementara Advan menjadi vendor ponsel lokal yang menempati posisi kelima dengan pangsa pasar 6%. Sama seperti Samsung dan Oppo, Advan juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kuartal kedua tahun lalu yang memiliki pangsa pasar 9%.
Selain itu, gabungan vendor ponsel lainnya pada kuarta kedua tahun ini juga turun menjadi 15% saja, di mana pada kuratal yang sama tahun lalu gabungan vendor ponsel yang ada di Indonesia mampu meraup pangsa pasar 29%.
Sumber referensi: IDC
